Kamis, 17 Mei 2012

Konseling Terapi Bgi Penderita Obsesive-Compulsif Disorder(OCD)

A. Pengertian Obsesif-Kompulsif
Gangguan  Obsesif-Kompulsif  disingkat GOK atau Obbesive-Compulsif Dissorder (OCD), ditandai dengan adanya obsesi dan kompulsi. Obsesi adalah gagasan, khayalan atau dorongan yang berulang, tidak diinginkan dan mengganggu, yang tampaknya konyol, aneh atau menakutkan. Kompulsi adalah desakan atau paksaan untuk melakukan sesuatu yang akan meringankan rasa tidak nyaman akibat obsesi.
Dalam kriteria DSM-IV-TR mengartikan bahwa Obsesi adalah pikiran yang berulang dan menetap, impuls-impuls atau dorongan yang menyebabkan kecemasan, Kompulsif adalah perilaku dan tindakan mental repetitif yang dilakukan seseorang untuk menghilangkan ketegangan.
Gangguan Obsesif-kompulsif (Obsessive-Compulsive Disorder, OCD) adalah kondisi dimana individu tidak mampu mengontrol dari pikiran-pikirannya yang menjadi obsesi yang sebenarnya tidak diharapkannya dan mengulang beberapa kali perbuatan tertentu untuk dapat mengontrol pikirannya tersebut untuk menurunkan tingkat kecemasannya. Gangguan obsesif-kompulsif merupakan gangguan kecemasan dimana dalam kehidupan individu didominasi oleh repetatif pikiran-pikiran (obsesi) yang ditindaklanjuti dengan perbuatan secara berulang-ulang (kompulsi) untuk menurunkan kecemasannya.
B. Penyebab Gangguan Obsesif Kompulsif
Penyebab Obsesif Kompulsif adalah:
1)      Genetik – (Keturunan). Mereka yang mempunyai anggota keluarga yang mempunyai sejarah penyakit ini kemungkinan beresiko mengalami OCD (Obsesif Compulsive Disorder).
2)      Organik – Masalah organik seperti terjadi masalah neurologi dibagian – bagian tertentu otak juga merupakan satu faktor bagi OCD. Kelainan saraf seperti yang disebabkan oleh meningitis dan ensefalitis juga adalah salah satu penyebab OCD.
3)      Kepribadian – Mereka yang mempunyai kepribadian obsesif lebih cenderung mendapat gangguan OCD. Ciri-ciri mereka yang memiliki kepribadian ini ialah seperti keterlaluan mementingkan aspek kebersihan, seseorang yang terlalu patuh pada peraturan, cerewet, sulit bekerja sama dan tidak mudah mengalah.
4)      Pengalaman masa lalu – Pengalaman masa lalu/lampau juga mudah mencorakkan cara seseorang menangani masalah di antaranya dengan menunjukkan gejala OCD.
5)      Gangguan obsesif-kompulsif erat kaitan dengan depresi atau riwayat kecemasan sebelumnya. Beberapa gejala penderita obsesif-kompulsif seringkali juga menunjukkan gejala yang mirip dengan depresi.
6)      Konflik – Mereka yang mengalami gangguan ini biasanya menghadapi konflik jiwa yang berasal dari masalah hidup. Contohnya hubungan antara suami-istri, di tempat kerja, keyakinan diri.
(GALIH JALU DWI.N 101014230)

1 komentar:

  1. terjumpa info ni, juga pasal obsesif kompulsif… sharing is caring… :) - Gangguan Obsesif Kompulsif

    BalasHapus