Kamis, 17 Mei 2012

Studi Kasus Konseling Keluarga Dengan Pendekatan Konseling Directive

Titik tolak perbedaan dari bermacam-macam tehnik dalam konseling sebenarnya terletak pada cara pendekatannya, pada kesempatan ini penulis berperan dengan menggunakan konseling Directive yang diperkenalkan oleh E.G. Williamson yang sering disebut juga konseling Behavioristik (perubahan tingkah laku). Pendekatan dalam konseling ini didasarkan pada konsep bahwa masalah orang itu berkembang dan merupakan hasil kontak dengan lingkungan luarnya. Tujuan utama dari konseling Directive adalah membantu klien mengganti tingkah laku emosional dan impulsif dengan tingkah laku yang rasional.
Study kasus ini, penulis lakukan dalam rangka pemenuhan tugas mata kuliah Konseling Keluarga jenjang S1 BK. Dengan latar belakang masalah yang terjadi pada seorang siswa, bernama Friska (F) umur 16 tahun, kelas 2 SMU di sekolah X Kota Semarang. Ia mempunyai orang tua yang semuanya berkarir dalam bidang Roti dan Catering, dan ia merupakan anak tunggal dalam keluarga, karena itu ia sangat dimanjakan oleh orang tuanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar