Dalam kurun waktu 2 tahun, saya menjadi
pengajar di Sekolah Dasar Islam Bilingual An-Nissa Kota Semarang, banyak
kiranya anak-anak didik disana mengalami problem tersebut. Padahal
jikalau tidak ditangani dengan baik dan benar akan menimbulkan berbagai
bentuk gangguan, mulai dari gangguan emosional (psikiatrik) yang akan
berdampak buruk bagi perkembangan kualitas hidupnya di kemudian hari.
Kepekaan orangtua, guru di sekolah serta orang-orang di sekitarnya
sangat membantu dalam mendeteksinya, sehingga anak dapat memperoleh
penanganan dari tenaga profesional sedini dan seoptimal mungkin, sebelum
menjadi terlambat.
Kesulitan Belajar kadang-kadang tidak
terdeteksi dan tidak dapat terlihat secara langsung. Setiap individu
yang memiliki kesulitan belajar sangatlah unik. Seperti misalnya,
seorang anak “dyslexia”, yang sulit membaca, menulis dan mengeja, tetapi
sangat pandai dalam matematika. Pada umumnya, individu dengan kesulitan
belajar memiliki intelegensi rata-rata bahkan diatas rata-rata.
Seseorang terlihat “normal” dan tampak sangat cerdas tetapi sebaliknya
ia mengalami hambatan dan menunjukkan tingkat kemampuan yang tidak
semestinya dicapai dibandingkan dengan yang seusia dengannya. Walau
demikian, individu dengan kesulitan belajar bisa sukses di sekolah, di
dunia kerja, dalam hubungan antar-individu, dan di dalam masyarakat bila
disertai dengan dukungan dan perhatian yang tepat.
(GALIH JALU DWI.N 101014230)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar